Selasa, 29 Maret 2011

Kepastian yang Kutunggu

Para penghuni dunia sekalian, jika kalian bertanya kepada seluruh warga jogja yg beberapa waktu lalu tertimpa bencana erupsi merapi “siapakah pengungsi terlama pasca erupsi merapi?”, maka mereka akan menjawab “warga PUTM” (Ya tentunya bagi yang tahu. He..). bahkan saat memperbarui blog ini pun kami masih menyandang status sebagai pengungsi dalam satu ruangan yang penuh sesak dengan barang-barang berceceran hingga celah-celah lobang semut dengan penghuni 25 orang, bau keringat yang telah mengendap kurang lebih 4 bulan di langit-langit ruangan ini, menusuk hidung hingga paru-paru kami, belum lagi 2 fasilitas kamar mandi yg dipakai secara bergilir (bayangkan kalau per orang lama mandinya 30 menit. Wuuh… berapa coba, waktu yg kita habiskan untuk mandi saja?, apalagi buat segelintir teman-teman yang memiliki adat mabit di remangnya ruangan kamar mandi, bertafakkur, merenungi bau badannya yang naudzubillah..!! semua kenyataan pahit itu menempa kami menjadi manusia paling tahan buang air kecil sedunia hehehe….) apa lagi jika dikaitkan dengan aspek pisikologis dan sosoilogis, hemm. Mari kita sadari, apa yang akan kita rasakan dan batinkan jika ada beberapa orang yang mampir di rumah kita, tanpa kita kenal? Atau jika kita tukar lakon, kitalah orang yang tinggal di rumah orang yang tidak kita kenal.. tentunya, sungguh sangat tidak nyaman bagi kedua belah pihak ( tapi di samping itu, kami sadari betapa baik dan ramahnya shohibul bait, segenap warga muallimin yang telah merawat dan memfasilitasi orang yang tidak tau diri seperti kami hehe.. untuk itu.. naquullu lakum, jazaakumullahu khoiron jaza… khususon li hotspot algratisi wa non stopi muthlaqon hehehe) yah itulah sekelumit dan cuap-cuap kami mengenai penderitaan kami sebagai pengungsi terlama sejogja..
hah… kami telah mebuktikannya kawan sekalian, kalmat mutiara yang berbunyi baiti jannati.. asramaku adalah surge ku.. lihat saja keadaan kami, meski dengan tempat yang bagus, makanan yang lezat (tidak percaya? Tanya fikri Yang setiap waktu makan akan berteriak “yah… yang kelebihan nasi..kelebihan nasi.. lauk juga.. siap ditampung hehe”) lingkungan yang ramah beserta orang-orangnya dan fasilitas yang lebih dari memadai, tapi jiwa kami tetap meronta-ronta menyebut kasur kami yang ada di kaliurang sana, panasnya cuaca kota membuat kami sering memimpikan bercanda dengan hawa dingin lembah merapi yang telah kami tinggalkan lebih dari 5 bulan tak pulang-pulang (kya’ bang toyib aja..) dan tak ketinggalan kelakar kami yang dengan jelas menggambarkan betapa kami merinding rindu memendam hasrat yang tak bertepi terhadap asrama kami, asrama putm di kaliurang sana (huh.. liat saja si fery kadang melamun sambil membenturkan kepalanya ke dinding ruangan karena memikirkan si joni, ayamnya yang raib di makan wedus gembel, hehe.. hehe), yah begitulah kami dan penderitaan yang kami lalui para pembaca sekalian, tapi semua itu tidak membuat kami berselingkup di balik kelamnya penyesalan, berlarut-larut dalam kekecewaan, yah.. meski sebagai manusia kami tidak akan pernah lepas dari perasaan jenuh dan keluhkesah.. (mungkin karena dua hal itu, dua saudara kami game over ditengah permainan hidup yang semakin mencapai stage yang sulit dan menyusahkan.. yah semoga mereka damai di dunia luar putm sana dan senantiasa dilingkupi keberkahan dan kebaikan)
kunci dalam perjalanan pengungsian kami yang sungguh berat ini hanyalah pasrah kawan.. menyerahkan seluruh hidup mati kami kepada sang maha menghidupkan dan mematikan, dengan selalu berhusnuzhon bahwa segala yang di tetapkan adalah yang terbaik, meski dimata kasat kami hal itu adalah sebuah kesusahan, tapi kami selalu percaya apa yang telah difirmankanNya
“216…….boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.
Kepasrahan, keyakinan dan selalu berperasangka baik atas kehendakNya itulah yang membuat kami melewati hari-hari yang sulit dengan rasa sabar, tabah dan tetap tersenyum bahagia… bukankah matahari masih bersinar buat kita, bukankah udara masih gratis untuk kita hirup.. maka dengan alasan apalagi kita masih sempat berkeluh kesah pada Dia yang maha penyayang?
Dan akhirnya kawan.. penantian kami akan segera terwujud, mimpi kami bersua kembali dengan kehidupan asrama Insya Allah segera menjadi kepastian, kasabaran kami akan segera membuahkan hasil, dan kasih sayang Allah sungguh terasa sangat manis… buah itu menjadi ranum saat hasil rapat jajaran putm menetepkan bahwa tertanggal 1 april 2011 asrama sudah bisa ditempati lagi, bahkan rencananya, asrama baru kami yang tentunya lebih mewah akan segera menjadi tempat tinggal baru kami…!!! ALHAMDULILLAH…!!
Dengan segala keberkahan itu… maka sudah menjadi hal yang wajar untuk kami bersyukur dengan rasa syukur setulus-tulusnya, rasa syukur yang telah di ajarkan oleh nabi ayub as… salah satu bentuk kesyukuran yang pantas kita lakukan adalah mengambil hikmah dan pelajaran dari tiap rangkaian pembelajaran hidup yang telah Allah tetapkan kepada kita, kesusahan,dan kesulitan yang kita lalui akan melahirkan hikmah yang begitu banyak.. untuk itu.. tidak ada salahnya kita flash back rangkaian peristiwa penting yang telah dilalui, chekidoootttt…!!! baca DISINI

2 komentar:

Followers