Minggu, 14 Maret 2010

ESENSI MAULID NABI

S
engguhnya pada Rasulullah terdapat teladan yang baik bagi manusia. Peringatan maulid Nabi hendaknya dijadikan momentum untuk mencintai, meneladani akhlak dan mengamalkan ajaran Rasulullah SAW.
Demikianlah tulisan yang saya baca dari dialog jum’at edisi kamis 25 februari 2010, didalamnya banyak membahas seputar peringatan maulid nabi yang dilaksanakan diberbagai belahan bumi nusa ntara. Kemudian sebuah pertanyaan terbesit dalam benak saya, sebenarnya apa yang telah kita dapatkan dari peringatan kelahiran manusia paling mulia di muka bumi tersebut..???
Keragaman budaya yang terdapat di Indonesia tercinta, sudah pasti menyebabkan keanekaragaman kegiatan dalam rangka memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW. Kita ambil contoh di beberapa kota di Indonesia, umat Islam di provinsi Banten seperti Serang dan Cilegon, memiliki tradisi “panjang mulud” yaitu sebuah benda yang berbentuk panjang yang isinya adalah bahan makanan dan benda-benda lainnya, panjang mulud ini diarak keliling, kemudian di bagikan kepada warga sekitar. Lain di Banten lain pula di Daerah Istimewa Yogyakarta, umat Islam di daerah ini memperingati maulid Nabi dengan upacara “grebeg mulud”, acara ini merupakan puncak dari palaksanaan ritual sekaten yang digelar di masjid agung kasunanan Yogyakarta, dalam ritual ini dipersembahkan beberapa buah gunungan sebagai perlambang kesuburan dari wilayah kasunanan yang menasbihkan diri sebagai kerajaan Islam. Pada akhirnya gunungan-gunungan tersebut akan menjadi rebutan warga yang ingin mendapatkan berkah dari penguasa kraton.
Dua tradisi dari dua daerah yang berbeda secara geografis dan sosiologis tersebut bisa kita jadikan sampel untuk mewakili beragam budaya yang tersebar dari sabang sampai merauke. Ya, harus kita akui bahwa ritual-ritual semacam itu merupakan warisan dari nenek moyang mereka yang bahkan mungkin sudah mendaranh daging sehingga menjadi sebuah keharusan bagi mereka untuk selalu melaksanakan kegiatan tersebut setiap tahunnya.
Namun yang patut kita pertanyakan adalah apa sebenarnya makna kongkrit yang seharusnya kita ambil dari peringatan maulid Nabi itu sendiri..??
Seperti yang saya ungkapkan diawal, bahwa yang namanya maulid Nabi seyogyanya menjadi renungan buat kita umat muslim untuk bertanya kedalam hati sanubari, sudahkah kita meneladani Rasulullah SAW..?? Jika hal ini bisa kita realisasikan, terutama dikalangan para pemimpin bangsa, tentunya krisis demi krisis yang menimpa negeri kita perlahan-lahan akan teratasi, karena para wakil rakyat pasti akan menerapkan kepemimpinan Rasulullah SAW yang sarat akan kedamaian dan kesejahteraan.
Untuk itu, sebelum menjadi pemimpin bangsa generasi yang akan datang, sedari sekarang, mari kita ambil tauladan dari Nabi Muhamad SAW agar bisa menjadi revolusioner di era global.

by : Mad Rais

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers