M
asyarakat Islam dinegara kita umumnya menerima tanggal 12 rabiul awal sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad saw dan merayakan maulad nabi ditanggal ini. Padahal fakta ini perlu di kaji ulang, karena bertolak belakang dengan fakta sejarah, hadits dan sains.
Pendapat yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw dilahirkan pada tanggal 12 rabiul awwal itu, walaupun sangat terkenal, namun “fakta” ini disandarkan pada riwayat yang lemah – datang dari Ibnu Ishaq – sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Hasyim di dalam kitab Sirahnya.
Menurat ulama Rijalul Hadits, Ibnu Ishaq dinggap seorang yang lemah dalam riwayat-riwayatnya. Imam Nasa’I menyatakan bahwa dia tidak kuat. Darqhutni menyatakan tidak boleh menjadi hujjah. Imam Abu Daud berkata “dia adalah seorang yang memiliki paham Qodariyah dan Muktazilah”. Imam Sulaiman At-taimy, Hisyam bin Urwah, Yahya bin Said Al-Qathan dan Imam Malik mengatakan, dia seorang pendusta besar, bahkan Imam Malik pernah berkata, “Dia seorang Dajjal”.
Adapun pendapat yang shohih dan kuat mengenai tanggal kelahiran Nabi saw ialah pada hari senin, tanggal 9 rabiul awwal tahun gajah. Diantara ulama yang berpendapat seperti ini adalah: Humaidi, Uqail, Yunus Bin Zaid, Ibnu Abdullah, Ibnu Hazam, Muhammad Bin Musa Al-huwarizmi, Abdul Khattab, Ibnu Dihyah, Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim, Ibnu Kathir, Ibnu Hajar dan badruddin ‘Aini. (Al-Bidayah Wa Nihayah, jilid 2 halaman 260-261)
Pendapat ini diperkuat oleh seorang Ahli Falaq terkenal yaitu Muhammad Pasya yang mencoba menetukan tanggal gerhana matahari dan gerhana bulan yang terjadi pada zaman Nabi saw sampai pada zamannya. Berdasarkan kajiannya, hari senin tidak munggkin bartepatan dengan tanggal 12 rabiul awwal. Untuk mendukung hasil kajiannya sebagai alasan adalah:
Pertama, dalam hadits shohih Bukhari disebutkan ketika putra rasul Ibrahim wafat, telah terjadi gerhana matahari pada tahun ke 10 Hijriah dan Nabi Muhammad saw ketika itu berusia 63 tahun.
Kedua, berdasarkan kaidah perkiraan falak, diketahui bahwa gerhana matahari yang terjadi pada tahun 10 hijriah itu bertepatan dengan tanggal 7 januari 632 m, pukul 08.30 pagi. Berdasarkan perkiraan ini, seandainya kita undurkan 63 tahun ke belakang mengikuti tahun Qomariyah, maka kelahiran Nabi saw jatuh pada tahun 571 m. berdasarkan perkiraan yang telah dibuat beliau, tanggal 1 Rabiul awwal bertepatan dengan tanggal 12 april 571 M.
Ketiga, meskipun terjadi perselisihan pendapat mengenai tanggal kelahiran Nabi saw, namun semua pihak sepakat mengatakan bahwa kelahiran Nabi adalah hari senin bulan rabiul Awwal tersebut. Tetapi , Mahmud Pasya menemukan data dari hasil kajiannya, kalau hari senin jatuh pada tanggal 9 rabiul awwal bertepatan dengan 20 april 571, bukan 12 rabiul awwal.
Jadi benarkah kita merayakan Maulid NAbi Muhammad saw bertepatan dengan hari lahirnya Beliau atau kita merayakannya pada hari biasa yang tidak ada sangkut pautnya dengan hari kelahiran Nabi Muhammad saw???
by: Agus Salim
Minggu, 14 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar