Senin, 07 Juni 2010

FOTOGRAFI

Sob..Semakin globalnya zaman, semuanya jadi makin maju ya, yang dulunya dikerjain secara manual and pastinya bersusah-susah, sekarang ini makin praktis and mudah wat dikerjain. Apa itu?! Banyak banget sob..Suara mahasantri kali ini akan berbicara mengenai salah satu yang kita bicarakan . “Fotografi” .Siapa sih yang gak tahu fotografi??pastinya kuno banget tuh orang kalo ampe gak tahu, termasuk kita-kita ini, ya...meskipun kita santri yang hidup di bawah kaki gunung merapi, setidaknya kita tahulah fotografi ntu. Sebelum berbicara lebih dalam mendingan santri uraikan dulu makna fotografi(”_“). Dalam Kamus Ilmiah Populer dijelaskan bahwa fotografi itu ialah pengetahuan teknik atau seni pengambilan gambar dengan potret; gambar foto.
Dulu tuh ya, sebelum adanya alat foto ini, semua dilakuin manual sob, digambar kamsudte(by ito). Entah obyeknya makhluk hidup (manusia, hewan and tumbuhan), ataupun benda mati (gunung,pohon,dll). Tanya aja ama enyak babeh, waktu kecil dulu and belum adanya tuh kamera buat poto-poto, mereka pasti hobi tuh yang namanya ngegambar. Kemana-mana bawanya alat tulis, maksudnya sih buat ngenang tempat atau benda yang dah didapet. Piknik ke gunung, ya gunung di gambar. Ke laut juga gitu. Atau mungkin ketemu orang yang berkesan di hati, ya tu orang dimasukin juga ke buku gambar. Repot banget kan.
Entah mulai kapan tu kamera dibuat, sejak pertama kalinya ada dengan bentuk yang sangat sederhana ampe meledak-ledak and buat gosong tuh orang yang potret (kaya di film tuh), terus and terus mengalami perkembangan yang kita lihat aja sekarang, makin keren abis kan. Tapi sob..bukan berarti setelah adanya potret terus yang namanya menggambar ditinggal gitu aja, masih populer kan? sampe ada lomba menggambar lagi. Kok jadi muter-muter ngomongin potret sih...
Sob...pada dasarnya yang namanya fotografi tuh oke aja and gak ada yang melarang, termasuk Muhammadiyah tercinta. Sama seperti bolehnya menggambar, hanya saja ada batas-batas tertentu yang gambar itu sendiri bisa menjadi haram. Gambar-gambar makhluk hidup sempat diharamkan kehadirannya, karena ditakutkan adanya penyembahan dengan gambar itu. Muhammadiyah juga pernah kan ngelarang gambar KH. A. Dahlan, alasannya juga sama discare-kan kalo ampe warga muhammadiyah nyembah-nyembah gitu. Tapi sekarang ndak masalah tuh gambar Pak Kyai nampang di dinding, lihat aja dinding tiap kelas 68 School.
Sob..kalo ndak salah nich, penulis pernah baca pendapat ulama mengenai menggambar itu sendiri, sekarang ya fotografi itu, karena pada dasarnya fotografi itu ndiri merupakan perkembangan dari proses membuat sesuatu (menggambar) dengan alat yang lebih canggih. Jadi sob, ada ulama yang bilang boleh and ada juga ulama yang gak ngebolehin gitu. Tapi suara mahasantri kali ini pilih yang boleh aja dech, hanya saja ada batasnya, dengan artian tidak asal gambar atau motret. Susah juga kan kalo ampe gak boleh tuh yang namanya fotografi, garing bangetlah rasanya, gak ada kenangan yang bisa diabadikan. Atau mungkin bagi para pebisnis kayanya bakal mengalami kesulitan, deskripsikan sendiri ya maksud penulis {‘=‘}.
Mas pondok, batas-batas yang mas maksud apa sich??gini lho ad’.. kan ada tuh kaidah ushul fiqih yang bilang low sesuatu yang hukumnya haram, maka jalan menuju sesuatu itu juga haram. Kaitannya dengan fotografi ini, misalnya aja seseorang pake tuh alat potret buat foto-foto yang gak bener and gak pantes (paham kan??kebangetan kalo gak), atau mungkin buat mata-matai orang (kecuali emang untuk kebenaran ya), dll sebagainya. Jika memang begitu maksudnya, maka fotografi itu hukumnya haram. Nah...hati-hati sob.
Intinya.. Tidak mengapalah itu fotografi, selama tidak digunakan untuk sesuatu yang dilarang Allah SWT (Zat Yang Maha Melihat and Maha Membalas terhadap perbuatan manusia dengan tanpa harus pakai yang namanya potret/ kamera).
Kalo ada kata-kata yang kurang berkenan (gak ngenakin hati) atau pengetahuan yang perlu ditambah, kritik aja tuh penulis. Kritik membangun tapinya ya, bukan membunuh palagi ampe memutilasi (ra nyambung). Oke..

By @dien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers